Pada hakikatnya arti gejala alam yang ada di planet bumi bisa dikatakan sangatlah misterius, hal ini lantaran tidak dapat diprediksi, dan seringkali membuat tegang manakala melihat manifestasi kekuatannya yang tidak dapat dijelaskan.
Bahkan atas perwistiwa inilah gejala alam dalam penyebabnya dibagi menjadi berbagai bentuk kejadian. Yakni gejala alam kejadian dan gejala alam kebedaan yang keduanya dapat dilihat berdasarkan pada unsur biotik dan abiotik.
Gejala Alam Kejadian
Gejala alam kejadian adalah sebagai bentuk gejala alam biotik dan abiotik yang berupa peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam, dimana hal itu menunjukkan bahwa alam senantisanya menyimpan beragam gejala, baik yang berwujud kejadian atau berupa proses, seperti erosi, sedimentasi, vulkanisme, banjir, kekeringan, dan lain-lain.
Contoh Gejala Alam Kejadian
Adapun untuk contoh gejala alam kejadian, antara lain:
-
Erosi Tanah
Erosi adalah proses geologi di mana material tanah terkikis dan diangkut oleh kekuatan alam seperti angin atau air. Proses serupa, pelapukan, memecah atau melarutkan batuan, tetapi tidak melibatkan gerakan. Erosi adalah kebalikan dari sedimentasi atau pengendapan.
Sebagian besar erosi terjadi karena tenaga air cair, angin, atau es (biasanya dalam bentuk gletser). Jika angin berdebu, atau air atau es berlumpur, maka erosi sedang terjadi. Warna coklat menunjukkan bahwa bongkahan batu dan tanah tersuspensi dalam fluida (udara atau air) dan diangkut dari satu tempat ke tempat lain. Material yang diangkut ini disebut sedimen.
Sedimentasi dalam ilmu geologi adalah proses pengendapan material padat dari keadaan suspensi atau larutan dalam fluida (biasanya udara atau air). Didefinisikan secara luas itu juga mencakup endapan dari es glasial dan material yang terkumpul di bawah dorongan gravitasi saja, seperti pada endapan talus, atau akumulasi puing-puing batuan di dasar tebing.
-
Vulkanisme
Vulkanisme adalah fenomena letusan batuan cair (magma) ke permukaan bumi, planet lainnya, atau bulan dengan permukaan padat, di mana lahar, piroklastik dan gas vulkanik meletus melalui celah di permukaan yang disebut ventilasi.
Contoh kejadian vulkanisme mencakup semua fenomena yang dihasilkan dari dan menyebabkan magma di dalam kerak atau mantel tubuh, naik melalui kerak dan membentuk batuan vulkanik di permukaan.
-
Sirkulasi Atmosfer
Sirkulasi atmosfer adalah pergerakan udara berskala besar dan bersama-sama dengan sirkulasi laut adalah cara di mana energi panas didistribusikan kembali ke permukaan bumi. Padadasarnya, atmosfer bumi mengalami sirkulasi yang bervariasi dari tahun ke tahun, tapi dalam sakal besar struktur peredarannya tetap cukup konstan.
Sirkulasi atmosfer dapat dilihat sebagai mesin panas yang digerakkan oleh energi Matahari, dan penyerap energinya, pada akhirnya, adalah kegelapan ruang angkasa.
Pekerjaan yang dihasilkan oleh mesin itu menyebabkan pergerakan massa udara dan dalam proses itu, energi yang diserap oleh permukaan bumi didistribusikan lembali di dekat daerah tropis ke garis lintang yang lebih dekat dengan kutub, dan kemudian ke luar angkasa.
-
Arus Laut
Arus laut adalah gerakan air laut yang terus menerus dan terarah yang dihasilkan oleh sejumlah gaya yang bekerja di atas air, termasuk angin, efek Coriolis, gelombang, perbedaan suhu dan salinitas. Kontur kedalaman, konfigurasi garis pantai, dan interaksi dengan arus lain mempengaruhi arah dan kekuatan arus. Arus laut pada dasarnya adalah pergerakan air horizontal.
Arus laut mengalir dalam jarak yang sangat jauh dan bersama-sama mereka menciptakan sabuk konveyor global, yang memainkan peran dominan dalam menentukan iklim di banyak wilayah planet Bumi. Lebih khusus lagi, arus laut mempengaruhi suhu daerah yang dilaluinya.
Misalnya, arus hangat yang mengalir di sepanjang pantai yang lebih beriklim sedang meningkatkan suhu daerah tersebut dengan menghangatkan angin laut yang bertiup di atasnya. Mungkin contoh yang paling mencolok adalah Arus Teluk, yang membuat Eropa barat laut jauh lebih beriklim daripada wilayah lain pada garis lintang yang sama.
-
Banjir
Banjir adalah fenomena yang terjadi ketika air meluap atau membasahi lahan yang biasanya kering. Umumnya, banjir membutuhkan waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari, memberi warga waktu untuk bersiap atau mengungsi. Terkadang, banjir berkembang dengan cepat dan dengan sedikit peringatan.
Banjir bisa berkembang dengan berbagai cara. Yang paling umum adalah ketika sungai atau anak sungai meluap di tepinya.
Banjir ini disebut banjir sungai. Hujan deras, bendungan atau tanggul yang rusak, pencairan es yang cepat di pegunungan, atau bahkan bendungan berang-berang di tempat yang rentan dapat membanjiri sungai dan menyebarkannya ke daratan terdekat.
-
Kekeringan
Kekeringan adalah periode saat suatu daerah atau daerah mengalami curah hujan di bawah normal. Kurangnya curah hujan yang memadai, baik hujan atau salju, dapat menyebabkan berkurangnya kelembaban tanah atau air tanah, aliran sungai berkurang, kerusakan tanaman, dan kekurangan air secara umum. Kekeringan adalah peristiwa cuaca paling merugikan kedua setelah badai.
Tidak seperti kejadian cuaca mendadak seperti angin topan, tornado, dan badai petir, seringkali sulit untuk menentukan dengan tepat kapan kemarau telah dimulai atau kapan telah berakhir. Kekeringan bisa berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Terkadang, kondisi kekeringan dapat terjadi selama satu dekade atau lebih di suatu wilayah. Semakin lama kekeringan berlangsung, semakin besar dampak berbahaya yang ditimbulkannya pada manusia.
Itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada semua kalangan berkenaan dengan berbagai contoh gejala alam kejadian berupa biotik dan abiotik mudah yang ditemukan dalam keseharian.