16 Jenis Peta Berdasarkan Isi, Skala, Bentuk, Keadaan Objek, Sumber Data, dan Statistiknya

Diposting pada

Jenis Peta Berdasarkan Isi, Skala, Bentuk, Keadaan Objek, Sumber Data, dan Statistiknya

Dalam konteks yang lebih umum, kata “peta” juga dapat digunakan untuk berbicara tentang bagan atau gambar yang menunjukkan hubungan antara ide, orang, peristiwa, atau hal lain yang kita pikirkan. Penjelasan inilah yang biasanya dikenal dengan istilah peta konsep. Tapi dalam objek studi geografi peta merupakan gambaran suatu daerah di permukaan Bumi.

Sebelum akhir abad ke-20 hampir semua peta ada di atas kertas, meskipun sekarang lebih sering dilihat di smartphone atau di layar komputer. Orang yang membuat peta adalah kartografer. Terdapat beragam jenis peta yang dikelompokkan berdasarkan masing-masing cirinya, misalnya jenis peta berdasarkan isinya bisa dibedakan menjadi yaitu peta umum dan peta khusus/tematik.

Peta

Peta adalah representasi simbolis dari karakteristik yang dipilih dari suatu tempat, biasanya digambar pada permukaan datar. Peta juga dapat diartikan sebagai representasi grafik, digambar dengan skala dan biasanya pada permukaan datar, misalnya fitur geografis, geologis, atau geopolitik dari area Bumi atau benda langit lainnya.

Definisi sederhana peta adalah representasi dari suatu tempat yang setidaknya membawa dua implikasi penting yang kadang-kadang diabaikan:

  1. Peta bukanlah penggambaran realitas yang objektif. Ini adalah interpretasi simbolis tempat dan menyoroti hubungan antara elemen-elemen dalam ruang, baik yang dirasakan atau aktual. Ini mencerminkan pilihan, bias, dan rencana dari si pembuat peta. Saat kita melihat atau membuat peta, pikirkanlah secara kritis. Apa yang ditunjukkan peta, apa yang dihilangkannya, dan mengapa? Bagaimana data dikumpulkan dan dimanipulasi untuk menghasilkan hasil akhir? Itu hanya beberapa hal yang mempengaruhi bagaimana peta pada akhirnya ditafsirkan oleh pembacanya.
  2. Praktek kartografi adalah tentang menghilangkan hal-hal seperti menggambarkannya. Peta tidak bisa mewakili semua yang ada di tempat itu. Segala sesuatu harus dihilangkan, disederhanakan, dan lain-lain. Agar peta masuk akal. Beginilah cara sebuah peta mencapai kejelasan dan kegunaan: peta itu menghilangkan detail dunia sehingga tujuan peta bersinar.

Jenis Peta

Berikut ini pengelompokkan jenis peta berdasarkan ciri-cirinya, antara lain:

Peta Berdasarkan Isinya

Peta berdasarkan isinya bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Peta Umum

Peta umum adalah unsur peta yang berisi tentang gambaran seluruh kenampakan permukaan bumi, baik yang berupa kenampakan budaya maupun kenampakan alam. Peta umum bisa dibagi menjadi 3, yaitu:

  1. Peta topografi, dapat didefinisikan sebagai peta yang menggambarkan bentuk relief atau tinggi-rendahnya permukaan bumi. Penggambaran relief permukaan bumi pada peta yaitu dalam bentuk garis kontur.
  2. Garis kontur, ialah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama. Peta ini biasanya dilengkapi dengan kenampakan yang lain seperti bentang alam dan budaya secara detail. Skala yang digunakan untuk membuat peta topografi umumnya 1:50.000-1:100.000.
  3. Peta chorografi, dapat didefinisikan sebagai peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang sifatnya umum, dan biasanya memiliki skala sedang. Misalnya peta dunia, atlas.
  1. Peta Tematik/Khusus

Peta tematik ialah peta yang menggambarkan informasi dengan tema-tema atau fenomena geosfer tertentu / khusus. Peta tematik tercermin dalam simbol-simbol yang digunakan, misalnya peta kepadatan penduduk, peta curah hujan, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, dan sebagainya.

Peta Berdasarkan Skalanya

Syarat peta berdasarkan skalanya bisa dibedakan menjadi lima, yaitu:

  1. Peta Kadaster

Peta kadaster ialah peta yang skalanya sangat besar, yaitu antara 1:100 sampai 1:5.000. Peta kadaster banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, sertifikat tanah, dan lain-lain karena sangat rinci.

  1. Peta Berskala Besar

Peta berskala besar ialah bagian dari adanya peta yang skalanya antara 1:5.000 sampai 1:25.0000. Peta berskala besar ini sendiri biasanya digunakan untuk menggambarkan wilayah yang kecil seperti kelurahan, desa, atau kecamatan.

  1. Peta Berskala Menengah

Peta berskala menengah ialah peta yang skalanya antara 1:25.0000 sampai 1:500.000. Peta berskala menengah biasanya digunakan untuk menggambarkan wilayah yang luas medium seperti kabupaten, kota, atau provinsi di Indonesia.

  1. Peta Berskala Kecil

Peta berskala kecil ialah bagian dari adanya jenis peta yang skalanya 1:500.000 sampai 1:1.000.000. Peta berskala kecil biasanya dipergunakan untuk menggambarkan wilayah yang paling luas seperti negara, misalnya Peta Indonesia.

  1. Peta Geografi/Peta Dunia

Peta geografi ialah bagian dari adanya jenis peta yang skalanya lebih kecil dari 1:1.000.000. Peta geografi ini sendiri biasanya digunakan untuk menggambarkan kelompok negara, misalnya Peta Asia Tenggara, Peta Negara-Negara Eropa.

Peta Berdasarkan Bentuknya

Peta berdasarkan bentuknya bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Peta Datar (dua dimensi)

Peta datar ialah jenis peta yang dibuat pada bidang datar, bisa berupa kertas, kain, kanvas, papan, dan sebagainya. Jenis peta yang satu ini paling sering ditemui dan digunakan.

  1. Peta Timbul (tiga dimensi)

Peta timbul ialah jenis peta yang dibuat secara tiga dimensi sehingga tampak lebih mirip dengan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya. Pada peta ini, permukaan timbul seperti gunung dan dataran tinggi terlihat menonjol, sebaliknya kenampakan seperti palung  akan terlihat cekung dengan kedalaman tertentu.

  1. Peta Digital

Peta digital ialah jenis peta yang dibuat menggunakan bantuan komputer secara digital. Jenis peta yang satu hanya dapat dilihat lewat perangkat teknologi seperti hp atau komputer. Contoh peta digital misalnya Google Maps yang banyak kita gunakan sehari-hari untuk memandu perjalan kita ke suatu tempat.

Peta Berdasarkan Keadaan Objek

Peta berdasarkan keadaan objeknya bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Peta Dinamik

Peta dinamik ialah jenis peta yang menggambarkan keadaan atau suatu fenomena yang tidak stabil dan berubah-ubah pada suatu wilayah. Misalnya adalah peta perpindahan penduduk, peta aliran sungai, peta perluasan wilayah, dan lain-lain.

  1. Peta Stasioner

Peta stasioner ialah bagian dari adanya jenis peta yang menggambarkan keadaan atau suatu fenomena yang stabil atau tetap pada suatu wilayah. Misalnya saja adalam hal ini adalah peta jenis lapisan tanah, peta jenis batuan,  dan lain-lain.

Peta Berdasarkan Sumber Data

Peta berdasarkan sumber datanya bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Peta Induk

Peta induk ialah jenis peta sumber datanya berasal dari kegiatan survei langsung di lapangan. Jenis peta yang satu ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pembuatan peta topografi. Peta induk juga biasanya digunakan sebagai referensi untuk peta-peta lainnya.

  1. Peta Turunan

Peta turunan ialah jenis peta yang biasanya dibuat berdasarkan acuan peta (peta dasar) yang sudah ada. Oleh sebab itulah maka sangatlah jelas jikalau pembuatan peta turunan tidak membutuhkan kegiatan survei secara langsung ke lapangan.

Peta Berdasarkan Statistiknya

Peta berdasarkan statistiknya bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Peta Kualitatif

Peta kualitatif ialah jenis peta yang menggambarkan adanya variasi jenis data, tanpa memperhitungkan jumlahnya. Mislanya saja dalam hal ini peta tanah, peta budaya, peta agama, dan lain-lain.

  1. Peta Kuantitatif

Peta kualitatif ialah jenis peta yang menggambarkan jumlah data, yang biasanya berdasarkan perhitungan persentase. Misalnya peta penduduk, peta curah hujan, peta penghasilan penduduk, dan lain-lain.

Demikianlah penjelasan dan uraian yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca. Berkenaan dengan jenis Peta dan ciri-cirinya. Semoga bisa memberikan edukasi serta referensi, terutama bagi kalian yang saat ini sedang membutuhkan.

Gambar Gravatar
Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *