Pengertian Gunung Meletus, Ciri, Penyebab, dan 5 Contohnya

Diposting pada

Gunung Meletus Adalah

Pada hakikatnya planet bumi terdiri atas beragam macam pemandangan alam, salah satunya yaitu gunung atau dikenal dengan arti pegunungan. Kenampakan alam tersebut dapat dijadikan sebagai sebagai destinasi wisata karena menawarkan pemandangan alam yang indah.

Akan tetapi keberadaan gunung api dapat menjadi ancaman tersendiri ketika meletus. Letusan gunung berapi dapat menyebabkan terjadinya berbagai jenis bencana alam seperti halnya gempa bumi, longsoran lumpur, dan jatuhnya batu-batu.

Gunung Meletus

Gunung meletus termasuk salah arti bencana alam yang dapat mengakibatkan banyak terjadi kerugian dan kerusakan. Prihal ini keberadaan lava dapat melakukan perjalanan jauh dan membakar, mengubur, atau merusak apa pun di jalannya, termasuk orang, rumah, dan pepohonan.

Sehingga banyak ilmuwan percaya bahwa letusan gunung berapi yang sangat besar dapat mengubah cuaca di seluruh dunia. Dimana awan abu terkadang mengambang sangat tinggi di udara selama bertahun-tahun, sehingga sinar matahari tidak bisa sampai ke bumi, menyebabkan salju dan es di musim panas di banyak negara.

Pengertian Gunung Meletus

Gunung meletus adalah peristiwa keluarnya endapan magma dari dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi, sehingga letusan tersebut terjadi ketika batu cair, abu, dan uap mengalir melalui lubang di kerak bumi.

Pengertian Gunung Meletus Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa pengertian gunung meletus menurut para ahli, antara lain:

  1. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies, Letusan gunung berapi adalah proses terjadinya lava dan gas dikeluarkan melalui ventilasi vulkanik. Konsekuensi dari contoh fenomena alam ini adalah perpindahan penduduk menuju ke wilayah yang lebih aman adanya aliran lahar.
  2. Scottish Sensory Centre, Letusan gunung ialah terjadi ketika magma dilepaskan dari gunung berapi. Letusan gunung berapi dapat terjadi secara perlahan dan berlebihan, atau bahkan dapat menjadi eksplosif. Letusan yang efusif menghasilkan aliran lava, sedangkan letusan yang eksplosif menghasilkan arus abu padat dan piroklastik.

Ciri Terjadinya Gunung Meletus

Tapi sebelum terjadinya gunung meletus terdapat tanda-tanda sehingga masyarakat yang ada di sekitarnya bisa melalukan antisipasi sebelum gunung meletus. Adapun tanda-tanda yang ditunjukkan oleh gunung api yang hendak meletus, diantaranya yaitu:

  1. Suhu di sekitar gunung mengalami peningkatan
  2. Sumber mata air yang ada di sekitar gunung mongering
  3. Tumbuhan-tumbuhan di sekitar gunung menjadi
  4. Hewan-hewan liar yang berada di gunung berlarian ke bawah atau turun gunung
  5. Sering terdengar suara gemuruh dari gunung
  6. Sering terjadi gempa vulkanik
  7. Gunung mengeluarkan awan panas
  8. Terjadi hujan abu

Faktor Penyebab Gunung Meletus

Terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya gunung meletus, diantaranya;

  1. Peningkatan Timbulnya Gempa Vulkanik

Peningkatan timbulnya jenis gempa bumi vulkanik ini diawali dengan adanya aktivitas-aktivitas yang tidak biasa terjadi di gunung merapi. Peningkatan tersebut ditandai dengan terjadinya gempa puluhan kali yang dapat dilihat dari rekamana Seismograf. Selain itu dapat dilihat pula dari perkembangan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya dikarenakan ada pergerakan magma yang ada didalam bumi, hidritermal yang berlangsung pada perut bumi.

Jika terjadi peningkatan aktivitas seismik dan gempa pada beberapa hari, maka status gunung berapi itu telah menuju tingkat status waspada, dan masyarakat sekitarnya harus bergegas diarahkan dengan penyuluhan supaya lebih siap dan waspada apabila sewaktu-waktu terjadi keadaan yang tidak diinginkan.

  1. Pergerakan Tektonik Pada Lapisan Bumi

Pergerakan lempeng tektonik juga dapat menjadi penyebab terjadinya gunung meletus. Pergerakan tektonik di struktur lapisan bumi yang terletak pada bawah gunung, contohnya gerakan lempeng dapat menyebabkan terjadi peningkatan tekanan di dapur magma dan pada akhirnya akan menyebabkan terdorongnya magma ke atas sampai tepat berada di bawah kawah gunung.

  1. Terjadi Deformasi Pada Badan Gunung

Deformasi yang terjadi di badan gunung dapat menjadi penyebab terjadinya gunung meletus karena meningkatnya gelombang magmet serta listrik dapat menyebabkan perubahan terhadap struktur lapisan batuan gunung yang menjadi pengaruh pada bagian dalam.

  1. Lempeng Bumi Yang Saling Berdesakan

Lempeng-lempeng dalam struktur bumi yang saling berdesakan satu dengan yang lainnya dapat memunculkan tekanan besar yang menekan serta terjadi dorongan permukaan bumi yang menimbulkan gejala tektonik lain, vulkanik dan juga meningkatkan kegaitan geologi dari gunung.

Lempeng adalah bagian dari kerak bumi yang bergerak secara aktif setiap saat. Pegunungan atau gunung adalah zona pertemuan antara kedua lempeng, desakan lempeng tersebut akan mengakibatkan berubahnya struktur didalam gunung berapi.

  1. Adanya Tekanan Yang Tinggi

Adanya tekanan yang tinggi akan mendorong cairan magma ke atas dan masuk ke saluran kawah kemudian keluar. Jika di sepanjang perjalanan magma dalam melalui saluran kawah itu mengalami penyumbatan, maka dapat menyebabkan ledakan yang besar yang seringkali disebut dengan ledakan gunung berapi. Semakin besar tekanan dan volume magma, maka ledakan akan semakin kuat.

Contoh Terjadinya Gunung Meletus

Terdapat beberapa contoh peristiwa gunung meletus yang pernah terjadi di Indonesia, diantaranya;

  1. Gunung Tambora

Gunung Tambora termasuk gunung stratovolcano aktif yang terletak di antara Kabupaten Dompu dan Bima, Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Gunung ini berada di sisi utara dan selatan kerak oseanik. Tambora terbentuk oleh zona subduksi di bawahnya.

Inilah yang meningkatkan ketinggian Tambora sampai 4.300 m, sehingga Tambora pernah menjadi salah satu puncak tertinggi di Nusantara dan mengeringkan dapur magma besar di dalam gunung ini. Diperluakn waktu satu abad untuk mengisi kembali dapur magma tersebut.

 Gunung Tambora meletus pada 10 April 1815. Ledakan tersebut merupakan yang terdahsyat di Indoensi, bahkan masuk ke dalam catatan sejarah ledakan terdahsyat di dunia. Letusan Tambora memuntahkan sekitar 400 juta ton material vulkanik yang mengakibatkan 100 ribu orang meninggal dunia.

Bukan hanya itu, dampak letusan Tambora dirasakan pula di sejumlah benua. Pada 1816, bumi memasuki musim dingin berkepanjangan yang dikenal dengan sebutan “The Year Without Summer”, yang mengakibatkan gagal panen terjadi dan umat manusia mengalami kelaparan massal.

  1. Gunung Krakatau

Gunung Krakatau merupakan kepulauan vulkanik yang masih aktif yang terletak di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra yang termasuk dalam kawasan cagar alam. Krakatau memiliki ketinggian 813 m.

Gunung Krakatau meletus pada 26 sampai dengan 27 Agustus 1883, yang aktivitas vulkaniknya terjadi sejak bulan Mei 1883. Letusan Krakatau juga terbilang sangat dahsyat, atau diperkirakan letusan tersebut mencapai 13.000 kali lebih besar dibanding daya ledak bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada 1945.

Dikatakan pula bahwa letusan gunung ini adalah yang  terkeras sepanjang sejarah. Bahkan, suara letusannya bisa didengar hingga jarak 3.000 mil. Letusan juga memicu terjadinya Tsunami berketinggian 130 kaki. Letusan Krakatau  mengakibatkan 36 ribu orang meninggal dunia.

  1. Gunung Merapi

Gunung Merapi Gunung Merapi merupakan gunung api teraktif di Indonesia bahkan di dunia karena memiliki intensitas letusan yang tergolong sering terjadi, sekitar 2 hingga 3 tahun sekali dan letusan dengan skala yang lebih besar yang biasanya terjadi setiap 15 tahun sekali.

Gunung ini terletak di bagian tengah Pulau Jawa, yang secara administratif berda di beberapa kabupaten yaitu Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu di sisi barat adalah Kabupaten Magelang, di sisi utara dan timur Kabupaten Boyolali, serta di sisi tenggara Kabupaten Klaten.

Letusan dahsyat gunung merapi terjadi beberapa kali, seperti yang terjadi pada tahun 1006 yang membuat seluruh pulau jawa diselimuti awan vulkanik dan letusan pada tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.

  1. Gunung Kelud

Gunung Kelud merupakan gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, tepatnya terletak di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang, kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri. Ketinggiannya 1.731 m dpl.

Sejak tahun 1000 M, Gunung Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI). Letusan terakhir Gunung Kelud terjadi pada tahun 2014. Letusan yang terjadi pada tahun 1586 menyebabkan 10.000 orang meninggal dunia. Sedangkan letusan pada 1919 menelan korban meninggal 5.000 orang.

  1. Gunung Galunggung

Gunung Galunggung merupakan gunung berapi yang terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya. Ketinggiannya yaitu 2.167 meter di atas permukaan laut. Gunung Galunggung meletus terakhir kali pada tahun 1982 dimana skala letusannya mencapai VEI 5.

Sebelum terjadinya letusan, air di Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Letusan gunung ini disertai dengan petir dan mengeluarkan hujan pasir yang sangat panas, serta mengeluarkan abu halus, awan panas seta lahar, sehingga menghancurkan 114 desa dan menewaskan 4011 jiwa.

Demikianlah serangkaian penjelasan serta pengulasannya tentang pengertian gunung meletus menurut para ahli, ciri, faktor penyabab, dan contoh kasusnya yang pernah terjadi. Semoga melalui materi tulisan ini bisa memberikan wawasan serta menambah edukasi mendalam bagi segenap pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *