11 Macam Pola Aliran Sungai dan Gambarnya

Diposting pada

Macam-Macam Pola Aliran Sungai

Sungai bisa dikatakan sebagai tempat dimana tumbuhan mendapatkan sumber cadangan air sebagaimana hal inipula terjadi pada pengertian rawa. Sungai juga merupakan tempat tinggal bagi hewan air tawar. Dalam sejarah terbentuknya, sungai bermula dari mata air yang pendek dan kecil, seiring berjalannya waktu kemudian sungai akan melakukan proses pengikisan pada daerah yang dilaluinya

Oleh sebab itulah sebagai penjelasan lebih lanjut, tulisan ini akan mengulas tentang pengertian pola aliran sungai, macam, karakteristik, dan contohnya.

Pola Aliran Sungai

Pola aliran sungai adalah persebaran air yang ada di satu daerah dan daerah lain memiliki perbedaan. Tidak ada sungai yang memiliki bentuk yang sama, hingga dapat disimpulkan bahwa pola aliran sungai dapat berubah-ubah bentuknya sesuai karaktersitik yang mendukung. Namun memiliki suatu kesamaan pola yang dapat dikaji dalam ilmu geografi cabang hidrologi.

Yang pastinya, pengertian sungai hakekatnya akan senantiasa mempunyai ukuran yang sempit di hulu (dekat mata air) dan memiliki ukuran yang lebar di hilir (dekat laut). Sungai memiliki bentuk yang beragam, bentuk ragam sungai tersebut dinamakan pola aliran sungai.

Pengertian Pola Aliran Sungai

Pola aliran sungai merupakan sistem jaringan sungai yang secara keseluruhan membentuk cabang pada setiap daerah aliran yang dilaluinya. Bentuk pola aliran sungai ini bermacam–macam. Setiap pola aliran memiliki keunikan masing-masing. Perbedaan bentuk pola aliran sungai dapat kita temukan pada faktor – faktor berikut ini.

Macam Pola Aliran Sungai

Adapun untuk macam-macam dalam pola aliran sungai dan penjelasan beserta gambarnya adalah;

  1. Pola Dendritis

Gambar Pola Aliran Sungai

Pola dendritis merupakan pola aliran sungai yang bentuknya bercabang memiliki banyak anak sungai lalu bermuara di aliran utama yang disebut sungai induk dengan bentuk yang tidak teratur. Bentuk pada cabang anak sungai ini beragam ada yang berbentuk lancip, tumpul, dan siku-siku. Keberadaan pola aliran sungai dendritis dapat ditemukan di daerah batuan sedimen (batuan beku).

Keberadaan pola dendritis dapat ditemui di daerah lereng Gunung Merapi, lereng Gunung Agung, lereng Gunung Lawu, lereng Gunung Slamet, lereng Gunung Gede, lereng Gunung Rinjani, dan lereng Gunung Arjuna.

  1. Pola Pinate

Gambar Pola Aliran Sungai

Pola aliran sungai pinate merupakan bentuk yang lebih kompleks dari pola aliran sungai dendritis. Pola aliran sungai pinate memiliki karakteristik yang anak sungai atau cabangnya berbentuk sejajar dengan induk sungai.

Pola aliran sungai pinate memiliki muara pada induk sungai yang berbentuk sudut lancip. Sudut lancip pada pola aliran sungai pinate mewakili lereng dengan tingkat kecuraman yang tinggi. Keberadaan pola aliran sungai pinate dapat ditemukan di lereng Gunung Sinabung, lereng Gunung Kerinci, dan lereng Gunung Tandikat.

  1. Pola Trellis

Jenis Pola Aliran Sungai

Pola aliran sungai trellis merupakan sungai yang menunjukkan letak pararel sekunder. Maksutnya adalah pola aliran sungai trellis ini berada pada lipatan sinklinal dan antiklinal. Anak sungai atau cabang sungai pada pola aliran sungai tellis tergabung secara tegak.

Struktur morfologi pada aliran sungai trellis adalah adalah berada pada lipatan. Kenampakan pola aliran sungai trellis dapat ditemui di Bukit Barisan, Pegunungan Tengger, Pegunungan Ijen, Aceh, Lampung, Lembang, Yogyakarta, dan Nusa Tenggara.

  1. Pola Barbed

Bentuk Pola Aliran Sungai

Pola aliran sungai barbed adalah pola aliran sungai yang terdapat di daerah hulu dan mengalir dengan aliran yang sempit. Pada pola aliran sungai barbed anak sungai atau cabang sungainya bergabung pada sungai utama disertai dengan sudut lancip menuju arah hulu. Pola aliran sungai barbed terbentuk karena pembajakan arus sungai.

Karakteristik pola aliran sungai barbed berbentuk tanduk atau gunting yang sedang terbuka. Kenampakan pola aliran sungai barbed dapat ditemukan di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.

  1. Pola Rectanguler

Bentuk Pola Aliran Sungai

Pola aliran sungai rectangular merupakan pola aliran sungai dimana sungai induk dengan cabang – cabangnya atau anak-anaknya berbelok dengan sudut siku–siku. Pembentukan pola aliran sungai rectangular karena adanya sistem retakan atau sistem patahan. Pola aliran sungai rectangular dapat ditemukan di Aceh, Lampung, Lembang, Yogyakarta, dan Nusa Tenggara.

  1. Pola Deranged

Pola Deranged Adalah

Pola aliran sungai deranged merupakan pola aliran sungai yang bentuknya tidak teratur. Pola aliran sungai deranged biasa terdapat pada danau atau rawa-rawa. Pola aliran sungai deranged arusnya keluar masuk rawa-rawa atau danau. Anak-anak sungai atau cabang sungainya pendek-pendek. Kenampakan pola aliran sungai deranged hanya dapat ditemukan di sekitar danau dan rawa-rawa.

  1. Pola Memusat (Centrepetal)

Pola Memusat Adalah

Pola aliran sungai memusat atau sentripetal merupakan pola aliran sungai yang berada di daerah cekungan kawah atau di daerah depresi. Pola aliran sungai memusat antau sentripetal memiliki aliran dari lereng menuju ke arah cekungan. Pola aliran sungai memusat atau sentripetal dapat ditemukan di daerah cekungan.

  1. Pola Radial

Pola Radial Adalah

Pola aliran sungai radial merupakan suatu pola aliran sungai yang menyebar dari puncak gunung menuju ke lereng gunung. Pola aliran sungai radial ini bersifat membawa lahar dingin ketika gunungapi sedang mengalami erupsi. Pola aliran sungai radial dapat ditemukan di lereng Gunung Dempo, Gunung Slamet, dan Gunung Rinjani.

  1. Pola Sejajar

Pola aliran sungai sejajar bisa dikatakan sebagai sebuah pola aliran sungai yang aliran sungainya berada tegak lurus saling sejajar. Pola aliran sungai sejajar biasa terdapat di lereng gunung yang memiliki tingkat kecuraman yang tinggi.

  1. Pola Anular (Melingkar)

Pola Anular Adalah

Pola aliran sungai anular atau melingkar adalah pola aliran sungai yang berada di sekitar struktur kubah suatu gunung. Pola aliran sungai anular atau melingkar bentuknya menyerupai cicin. Pola ini terdapat di lereng gunung dengan tingkat kecuraman yang tinggi.

  1. Pola Teranyam (Braided)

Gambar Pola Teranyam

Pola aliran sungai teranyam atau braided merupakan pola aliran sungai yang terbentuk karena aliran sungai terbagi. Fenomena ini berasal dari gangguan aliran sungai (arus) seperti pengendapan aliran sungai yang berada di tengah. Bisa saja endapan tersebut adalah salah satu bawaan arus sungai dari aliran arus sebelumnya.

Faktor yang Membentuk Pola Aliran Sungai

Berikut inilah beberapa faktor yang menjadi pendorong wilayah dan perwilayahan memiliki pola aliran sungai, antara lain;

  1. Kemiringan Lereng

Kemiringan lereng tempat sungai berada mengakibatkan dampak pada bentuk pola alirannya. Semakin curam lereng tersebut maka aliran sungai akan tidak beraturan. Sebaliknya jika lereng dangkal maka pola aliran sungai menjadi teratur.

Kemiringan lereng menjadi akibat pembentukan sebuah pola aliran sungai dikarenakan struktur lereng membawa dampak yang besar bagi suatu pola aliran sungai.

  1. Perbedaan Jenis Batuan

Batuan memiliki sifat yang keras tapi mampu dihancurkan dengan tetesan air secara terus menerus. Begitu juga batuan yang berada di dasar sungai. Batuan yang terkena air sungai lama-kelamaan akan mengikis dan membentuk pola aliran sungai. Hal tersebut juga mengakibatkan tingkat kedalaman pada sungai. Batuan yang tersedimentasi di dasar sungai mengakibatkan sungai menjadi dangkal.

  1. Struktur Batuan

Pada perbedaan jenis batuan adalah faktor pendorong terbentuknya daerah aliran sungai yang dikaji dari dasarnya. Namun struktur batuan mempengaruhi bentuk pola aliran sungai pada permukaan. Semakin kompleks struktur batuannya maka pola aliran sungai semakin teratur. Struktur batuan di permukaan aliran sungai mendukung kesuburan dari tanah sekitar daerah aliran sungai. Tanah yang terbentuk adalah tanah alluvial.

  1. Gerakan Lempeng Tektonik

Gerakan yang terjadi pada jenis tektonik lempeng perut bumi menghasilkan kenampakan alam yang terjadi pada kerak bumi. Hal ini tidak hanya terjadi pada kenampakan daratan saja. Tetapi juga berpengaruh pada bentuk pola aliran sungai.

Gerakan lempeng tektonik berakibat buruk pada pola aliran sungai karena gerakan yang terjadi dapat menjadikan penyumbatan pada sungai bagian hulu. Kemungkinan besar yang terjadi adalah erosi tanah.

  1. Geologi dan Morfologi daerah aliran sungai

Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pembentukan permukaan bumi dilihat dari struktur pembentukannya. Sedangkan morfologi adalah ilmu yang mempelajari pembentukan permukaan bumi yang dilihat dari proses pembentukannya.

Kedua objek studi geografi ini menjadi faktor pembentukan pola aliran sungai karena objek pembentukan yang terjadi. Geologi dan morfologi saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

Demikian deskripsi mengenai macam-macam pola aliran sungai dan penjelasan lengkapnya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat khususnya untuk para pelajar yang sedang belajar serta mendalami materi ilmu geografi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *