10 Contoh Reboisasi di Masyarakat Indonesia dan Dunia

Diposting pada

Reboisasi di Indonesia dan Dunia

Musim hujan telah tiba, di negara Indonesia memiliki iklim tropis. Arti dari iklim tropis adalah kawasan yang hanya terdapat 2 musim dalam 1 tahun, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Berbeda dengan daerah yang memiliki iklim sub tropis dimana daerahnya terdapat 4 musim yaitu musim dingin (winter), musim panas (summer), musim gugur (autumn), dan musim semi (spring).

Kawasan yang memiliki iklim tropis terjadi karena daerah tersebut dilalui oleh garis equator (garis khatulistiwa). Sedangkan daerah yang tidak dilalui garis khatulistiwa maka yang terjadi adalah memiliki iklim sub tropis. Musim hujan di wilayah yang dilalui garis khatulistiwa membawa banyak manfaat dan beberapa kerugian. Manfaatnya antara lain terdapatnya berbagai macam bioma dan tanaman-tanaman menjadi subur.

Kerugian dari daerah tropis pada saat musim penghujan dapat menimbulkan berbagai definisi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Banjir dapat dicegah dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama menghindari membuang sampah di aliran air. Sampah yang dibuang di aliran air dapat mengakibatkan mampet hingga terjadi banjir.

Untuk mencegah terjadinya tanah longsor dapat melakukan kegiatan reboisasi. Pada dasarnya pengertian reboisasi adalah penanaman hutan kembali. Dengan menanam pohon pada kawasan hutan yang gundul dapat mencegah terjadinya tanah longsor. Apa itu penjelasan tentang reboisasi? Apa saja contoh-contoh reboisasi? Pada artikel kali ini akan dibahas secara lengkap mengenai pengertian dan beberapa contoh reboisasi sebagai berikut.

Reboisasi

Reboisasi adalah kegiatan menanam tanaman kembali pada hutan yang telah tidak terdapat tanaman penghalang erosi karena tindakan penebangan hutan secara liar. Fungsi dari tanaman yang ada di hutan adalah mencegah tanah terjadi penurunan yang terbawa air. Tanaman bersifat menyerap kandungan air yang ada di dalam tanah. Jika tidak terdapat tanaman maka tanah akan terjun bebas dan dapat mengakibatkan bencana alam tanah longsor.

Sebagaimana kita ketahui manfaat hutan salah satunya ialah menjadi paru-paru dunia. Hal ini disebabkan karena hutan mengandung banyak jenis pohon-pohon besar dan tanaman. Pohon tersebut melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen dan menyerap kandungan unsur karbondioksida yang terdapat di permukaan bumi. Maka dari itu jika terjadi penggundulan hutan sudah sepatutnya untuk melakukan reboisasi.

Hutan memiliki sifat heterogen. Yang mana terdapat berbagai jenis tanaman dan pepohonan besar yang ada di dalam hutan. Di Indonesia sendiri terdapat hutan hujan tropis, hutan pinus, hutan cemara, hutan hujan lebat, dan lain sebagainya. Di dunia, jenis-jenis hutan  bergantung pada di bioma apa hutan tersebut berdiri. Jika di daerah tropism aka jeni hutannya tidak berbeda dengan hutan yang ada di Indonesia.

Berbeda dengan daerah yang memiliki iklim sub tropis. Hutan tersebut memiliki jenis yang berbeda dari hutan yang terdapat di Indonesia. Hutan di wilayah iklim sub tropis biasanya akan menggugurkan daun, buah, dan bunganya pada musim dingin dan musim gugur. Dan akan menampakkan daun, buah, dan bunganya pada musim panas dan musim semi. Kembali ke topik reboisasi, berikut adalah contoh-contoh dari kegiatan reboisasi.

Contoh Reboisasi

Reboisasi yang dicanangkan pemerintah sejak dulu bertujuan untuk menghidupkan kembali hutan yang telah mati akibat ulah manusia (penebangan hutan secara liar) maupun dampak pemanasan global (kebakaran hutan). Reboisasi tidak melulu soal menanam tanaman kembali pada hutan yang gundul. Reboisasi dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana seperti pada penjelasan di bawah ini.

  1. Sistem Tebang Pilih Tanaman

Melakukan sistem selektif atau tebang pilih tanaman merupakan cara yang pertama dalam contoh reboisasi. Tebang pilih tanaman dilakukan dengan memilih tanaman yang memang sudah tua dan layak untuk dijadikan kayu sebagai bahan dasar pembuatan bangunan. Tanaman yang masih muda dan belum layak dijadikan bahan konstruksi sebaiknya jangan ditebang.

Sifat alami manusia biasanya memiliki karakter serakah yang ada di dalam dirinya. Tidak memperdulikan keadaan tanaman/pohon yang penting dapat menutup keuntungan dalam bentuk material yang nantinya hendak didapatkan. Sikap tersebut dapat memicu terjadinya tanah longsor karena pohon di hutan bakalan dibabat habis-habisan.

  1. Sistem Tebang Tanam

Kegiatan berikutnya dari contoh reboisasi sederhana adalah dengan cara melakukan sistem tebang tanam. Yaitu menerapkan sikap pada penebang hutan untuk menanam 2 jenis pohon setiap 1 pohon yang ditebang.

Cara tersebut efektif untuk menunjang tujuan reboisasi tanpa harus melakukannya dalam waktu bersamaan secara serentak. Sistem tebang tanam sudah diterapkan di Argentina. Untuk wilayah Indonesia belum diterapkan sistem tebang tanam.

  1. Penebangan Konservatif

Konservatif mengandung arti perlindungan. Artinya untuk melakukan penebangan hutan harus secara selektif untuk memilih tanaman yang memiliki jumlah besar. Yang harus diingat dalam penebangan konservatif adalah menghindari menebang tanaman yang mulai langka dan dilindungi.

  1. Sanksi Tegas untuk Pelaku Penebangan Hutan Secara Liar

Penerapan sanksi tegas harus dicanangkan pada pelaku penebangan hutan secara liar. Karena penebangan hutan secara liar dapat menyebabkan hutan gundul yang akibatnya berpotensi terjadinya tanah longsor. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, pemberian sanksi jera berupa denda yang besar dapat meminimalisir pelaku penebangan hutan secara liar.

  1. Menghindari Buang Sampah Sembarangan di Hutan

Membuang sampah sembarangan dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif yang merugikan manusia. Apalagi sampah plastik yang notabene baru bisa terurai secara alami dalam rentang waktu kurang lebih 200 tahun. Kerugian terbesar dari membuang sampah sembarangan di hutan adalah dapat mengakibatkan pencemaran tanah. Tanah yang telah tercemar dapat mengganggu kelangsungan hidup pohon di hutan.

  1. Melindungi Habitat Flora dan Fauna Hutan

Hutan merupakan habitat alami dari flora fauna langka. Kehidupan mereka menjadi keseimbangan ekosistem yang tidak boleh tersentuh oleh ulah manusia. Apabila ekosistem terganggu dampaknya akan dapat merusak alam hingga mengakibatkan berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan bisa terjadi.

  1. Menghindari Perilaku Mencoret Pohon di Hutan

Pernahkah kamu melihat tulisan-tulisan alay di batang-batang pohon pada saat mendaki gunung? Contohnya Amir love Sari, SMKN10 was here, dan lain sebagainya. Itu semua merupakan perilaku tidak bertanggung jawab para pendaki yang dapat merusak nilai estetika dari pohon.

Selain mengganggu keindahan pohon, perilaku tersebut dapat merusak kesehatan pohon. Pohon yang terganggu kualitasnya dapat mengakibatkan pohon menjadi mati. Pohon yang mati penyerapan airnya terganggu sehingga dapat mengakibatkan tanah longsor. Untuk itu berhentilah mencorat-coret pohon yang ada di hutan.

  1. Pengurangan Menggunakan Kertas

Di beberapa Universitas telah menggalakkan program soft file pada setiap revisian skripsi mahasiswa. Hal tersebut dapat bermanfaat untuk menghemat pengeluaran mahasiswa dan dapat pula mengurangi penebangan hutan. Hal ini dikarenakan kertas terbuat dari pohon-pohon yang ada di hutan.

  1. Mitigasi Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan bisa terjadi secara alami karena dampak dari pemanasan global. Kebakaran hutan juga bisa terjadi karena ulah manusia yang membuang putung rokok di hutan tanpa mematikannya. Maka dari itu untuk mencegah kebakaran hutan janganlah membuang putung rokok di hutan dalam keadaan menyala.

  1. Mengadakan Seminar Pelestarian Hutan

Seminar pelestarian hutan perlu diadakan secara umum. Hal ini disebabkan masih banyak warga masyarakat yang belum mengerti pentingnya menjaga hutan. Maka dari itu ayo sama-sama menjaga kelestarian hutan untuk keberlangsungan hidup umat manusia dan para makhluk hidup di dalam bumi.

Nah, uraian lengkap diatas merupakan artikel yang membahas tentang sedikit pengertian reboisasi dan contoh reboisasi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang bertujuan menambah ilmu pengetahuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *