Diakui ataupun tidak adanya penduduk yang terdapat di Indonesia dan dunia menuai segala macam dinamika untuk menunjukkan klasifikasinya. Dinamika penduduk ini sendiri dipelajari untuk mengkaji adanya persebaran penduduk.
Disisi lainnya, fenomena sosial tentang kependudukan terdapat polemik yang bertentangan dengan geosfer. Hal ini dikarenakan pembahasan penduduk memiliki spesifikasi ilmu pada taraf ilmu sosial. Sedangkan secara umum untuk objek kajian geografi membahas kebumian.
Dinamika Penduduk
Dinamika penduduk adalah data yang menampilkan statistika penduduk untuk memperoleh hasil dari perhitungan persebaran penduduk. Selain itu, dinamika penduduk digunakan sebagai analisis untuk mengetahui jumlah penduduk suatu wilayah yang ada.
Pembelajaran dinamika penduduk masuk dalam materi demografi. Khususnya ahli demografi bernama Prof. Ida Bagoes Mantra menyatakan bahwa dinamika penduduk sebagai bentuk subjektif dalam mengkaji permasalahan kependudukan. Dimana untuk penyajian data dinamika penduduk ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, dan lain sebagainya. Klasifikasi dinamika penduduk berbentuk piramida dibagi atas penduduk muda, penduduk tua, dan penduduk pertengahan.
Piramida penduduk muda digunakan untuk negara berkembang, piramida penduduk tua digunakan untuk negara maju, dan piramida penduduk pertengahan digunakan untuk negara berkembang yang mendekati kriteria negara maju.
Contoh Dinamika Penduduk
Persebaran penduduk diketahui dengan cara melakukan sensus penduduk. Sensus penduduk terbagi menjadi 2 macam yaitu sensus de facto dan sensus de jure.
Sensus de facto menghitung jumlah penduduk berdasarkan data primer (lapangan), sedangkan sensus de jure menghitung jumlah penduduk berdasarkan data sekunder (data administrasi wilayah). Untuk membantu perhitungan sensus cara yang paling tepat menggunakan dinamika penduduk sebagai berikut;
-
Kelahiran (Fertilitas)
Fertilitas adalah jumlah lahirnya penduduk di suatu wilayah dan perwilayahan dalam kurun waktu tertentu. Nama lain kelahiran dalam istilah demografi disebut sebagai fertilitas. Manusia pada dasarnya sebagai makhluk hidup yang memerlukan berkembang biak dengan cara melahirkan untuk memperpanjang keturunan. Di negara Indonesia, kelahiran bayi didasarkan atas pernikahan supaya sah pada penilaian hukum dan agama.
Status perkawinan di negara yang menjunjung budaya ketimuran seperti Indonesia menjadi hal yang sakral dalam proses fertilitas. Hal ini dikarenakan apabila timbul kelahiran pada seorang wanita tanpa didasarkan asas perkawinan maka wanita tersebut mendapatkan label sebagai wanita tidak baik. Berbeda dengan budaya barat seperti negara Amerika yang tidak mempermasalahkan status perkawinan dalam kelahiran.
Pihak yang berjasa dalam proses kelahiran adalah rumah sakit bersalin, bidan, dukun bayi, dan lain sebagainya. Tanpa jasa dari pihak-pihak tersebut maka proses persalinan dikhawatirkan tidak akan berjalan dengan lancar. Akibatnya bayi yang lahir dapat beresiko tidak selamat. Selain bayi, ibu juga memiliki resiko kematian yang tinggi jika tidak ditangani oleh ahlinya.
-
Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya nyawa atau ruh dari seseorang yang telah meninggal. Kematian dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti sakit, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, overdosis obat-obatan, bunuh diri, dan lain sebagainya. Dalam istilah demografi, kematian disebut dengan arti mortalitas. Dinamika penduduk dari mortalitas digunakan untuk menyeimbangkan jumlah penduduk berdasarkan angka kelahiran.
Orang yang mati pasti meninggalkan bekas kesedihan yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Semua yang bernyawa pasti akan mati dan kembali kepadaNya. Untuk itu, kematian digunakan sebagai penyeimbang jumlah penduduk agar tidak terjadi semakin bertambahnya kepadatan penduduk.
Penduduk yang mati sejatinya dimakamkan, namun beberapa budaya di Indonesia memperlakukan orang yang mati dengan cara yang berbeda-beda. Perlakuan orang yang mati di Indonesia ada yang dengan cara dibakar, dilarung, atau diawetkan.
-
Migrasi
Pengertian migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain, dari tempat yang padat penduduk menuju kawasan jarang penduduk.
Sifat migrasi biasanya menetap, ada pula yang hanya sementara. Menurut klasifikasinya, migrasi dibagi atas transmigrasi, urbanisasi, ruralisasi, imigrasi, emigrasi, remigrasi. Pembagian jenis migrasi tersebut diambil berdasarkan proses terjadinya. Berikut penjelasannya.
-
Transmigrasi
Arti transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau yang lain, dari pulau yang padat penduduk menuju pulau yang jarang penduduk. Transmigrasi dilakukan atas tujuan meratakan jumlah penduduk di seluruh Indonesia. Biasanya, transmigrasi bersifat menetap karena merupakan program pemerintah dan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah.
-
Urbanisasi
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi terjadi karena faktor pendorong yang menggiurkan warga desa dan persepsi warga desa bahwa hidup di kota itu jauh lebih enak. Faktanya, hidup di kota tanpa memiliki keterampilan yang dapat bersaing menjadikan tidak sedikit orang yang melakukan urbanisasi akhirnya menganggur di kota dan menambah angka pengangguran.
-
Imigrasi
Pengertian imigrasi adalah perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri. Imigrasi biasanya dilakukan oleh Warga Negara Asing (WNA) yang mendapatkan pekerjaan di Indonesia. Pemerintah Indonesia sekarang mewajibkan seorang imigran (sebutan bagi orang yang melakukan imigrasi) untuk menghafalkan lagu Indonesia raya untuk mendapatkan izin tinggal di Indonesia.
-
Emigrasi
Pengertian emigrasi merupakan perpindahan penduduk dari Indonesia menuju luar negeri. Sama seperti imigrasi, emigrasi dilakukan karena mendapatkan tawaran kerja di negara lain. Syarat melakukan emigrasi adalah memiliki tabungan yang dapat menjamin kehidupan di negara lain.
-
Remigrasi
Remigrasi adalah kembalinya penduduk dari luar negeri menuju Indonesia atau sebaliknya. Biasanya, remigrasi dilakukan karena yang bersangkutan memiliki permasalahan di negara tujuan dan akhirnya dipulangkan lagi ke negara asal.
Orang yang melakukan remigrasi tidak dapat migrasi atau remigrasi lain karena namanya sudah dicoret dalam daftar kantor migrasi setempat.
-
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah bertambahnya jumlah penduduk di suatu tempat karena kelahiran tidak berbanding seimbang dengan adanya kematian dan migrasi yang masuk tidak sebanding dengan migrasi yang keluar, hal ini menyebabkan sulitnya terkontrol kehidupan manusia.
-
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah bagian dari adanya penjelasan tentang jumlah penduduk di suatu tempat berdasarkan luas suatu wilayah. Kepadatan penduduk dihitung dengan cara jumlah penduduk dibagi dengan luas wilayah dikali 100%.
-
Kapabilitas Penduduk dalam Perubahan Sosial
Manusia bisa dikatakan sebagai salah satu unsur biotik dari lapisan biosfer. Manusia sebagai makhluk sosial yang diberi kemampuan akal sehat paling sempurna diantara makhluk hidup yang lain, oleh karena itulah setiap manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Namun untuk bagian faktor terjadinya dinamika kependudukan dalam melihat manusia sebagai individu ialah kapabilitasnya dalam penguasaan teknologi dan informasi untuk menyongsong perubahan yang ada. Banyak diantara kita kurang memiliki skill dan kemampuan untuk pemanfaatan sehingga akhirnya menyebabkan banyak tenaga kerja yang menganggur.
-
Ketimpangan Pengetahuan
Ketimpangan sistem pengetahuan juga menjadi salah satu bagian daripada contoh dinamika penduduk, hal ini bisa saja disebabkan karena adanya pembangunan yang tidak merata.
Kasusnya saja seperti bagi orang awan jika mendengar istilah masyarakat dan pengertian penduduk terdengar sama, faktanya terdapat perbedaan yang mencolok dari masyarakat dan penduduk. Singkatnya, masyarakat mendiami suatu wilayah secara menetap sedangkan penduduk bisa menetap bisa nomaden.
Nah, artikel diatas merupakan pembahasan materi yang menjelaskan pengertian dinamika penduduk dan contoh dinamika penduduk di Indonesia dan dunia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam tujuan menambah ilmu pengetahuan.