Erosi yang terjadi di dalam permukaan bumi tentu saja disebabkan karena beberapa faktor pendorong. Yang pada proses terjadi erosi dapat terjadi secara alamiah. Sehingga erosi yang terjadi secara alamiah dapat bergantung pada faktor iklim, geologi, dan biologis.
Namun yang pasti, prihal ini bahasan erosi berkaitan erat dengan pengikisan tanah yang menyebabkan unsur kehidupan di dalam planet bumi terletak di permukaan bumi yang disebut sebagai kerak bumi tidak berjalan semestinya.
Erosi
Hakikatnya erosi yang terjadi secara alamiah dalam lapisan tanah akan mampu untuk menyeimbangkan ekosistem yang ada di bumi. Namun disisi lainnya erosi yang terjadi dengan latar belakang campur tangan manusia dapat menimbulkan dampak negatif yang sangatlah besar.
Prihal ini misalnya saja seperti terjadinya beragam jenis bencana alam yaitu tanah longsor, banjir, dan lain sebagainya.
Pengertian Erosi
Erosi adalah peristiwa penurunan tanah yang mengalami pemerosotan dan penurunan daya dukung tanah, sehingga hal inilah menyebabkan erosi disebut pengikisan yang terjadi pada batuan endapan dan tanah disebabkan oleh angin, air, es, gravitasi, dan pengaruh makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan).
Pengertian Erosi Menurut Para Ahli
Adapun definisi erosi menurut para ahli, antara lain;
- Soetoto (2013), Pengertian erosi adalah terjadinya proses berpindahnya materi penyusun dalam permukaan bumi yang berupa tanah mapun batuan lantaran terangkut oleh angin, air, es yang bergerak tanpa adanya penangkal di permukaan bumi.
- Sarief (1985), Arti erosi adalah proses hilangnya seluruh rangkaian dalam lapisan permukaan tanah atas yang disebabkan karena pergerakan air maupun angin.
Jenis Erosi
Erosi yang terjadi di permukaan bumi dibagi menjadi beberapa jenis. Antara lain;
-
Erosi Air
Nama lain dari erosi air adalah ablasi. Definisi ablasi menjadi jenis erosi yang terjadi dikarenakan oleh air yang mengalir menggesek tanah akhirnya memicu terjadinya pengikisan tanah. Erosi air biasanya terjadi pada tanah dan batuan yang terdapat di dasar sungai.
Adapun untuk erosi air dapat dibedakan menjadi:
- Erosi Percik
Erosi percik adalah pengikisan batuan dan tanah di dasar sungai yang disebabkan oleh gesekan air dalam jumlah yang sangat kecil. Erosi percik terjadi di sekitar sungai yang memiliki debit air relatif kecil.
- Erosi Lembar
Erosi lembar adalah erosi yang terjadi di batuan dan tanah dasar sungai yang ketebalannya sama rata. Erosi lembar terjadi di dasar sungai yang memiliki air sungai relatif tenang. Kedalaman air sungai yang dasarnya mengalami erosi lembar biasanya berkisar antara kedalaman 2 sampai dengan 5 meter.
- Erosi Alur
Erosi alur adalah jenis erosi air yang terjadi karena kumpulan air dari berbagai penjuru. Erosi alur terjadi di daerah aliran sungai yang menuju daerah cekungan. Erosi alur biasanya hanya terdapat di sungai yang berada di lereng pegunungan atau perbukitan.
- Erosi Parit
Erosi parit adalah erosi yang terjadi di selokan sekitar permukiman. Selokan yang berada di permukiman dasarnya dapat terkikis apabila gesekan air yang mengalir terjadi secara terus menerus. Erosi parit hanya dapat terjadi di parit atau selokan yang memiliki aliran air lancar.
-
Erosi Angin
Erosi angin merupakan jenis erosi yang disebabkan karena hembusan angin. Jenis erosi angin berhubungan dengan proses erosi transportation. Dimana tujuan arah hembusan angin tersebut membentuk suatu bentukan erosi baru yang disebut dengan depotition.
-
Erosi Es
Erosi es dalam objek kajian geografi biasa disebut dengan eksarasi. Erosi es terjadi karean gletser atau es mengikis tanah dan batuan yang terkena es. Erosi es dapat juga disebut sebagai erosi glasial. Erosi es terjadi di daratan yang diselimuti oleh salju.
-
Erosi Ombak
Erosi ombak juga dapat dinamakan sebagai abrasi. Abrasi adalah pengikisan tanah oleh air laut. Abrasi atau erosi ombak ini terjadi karena tanah terus-terusan terkikis oleh gelombang air laut. Erosi ombak dapat dicegah dengan kegiatan reklamasi.
-
Korosi
Korosi dapat disamakan dengan jenis erosi angin. Perbedaan antara korosi dan erosi angin adalah erosi angin terjadi karena gesekan angin sedangkan korosi adalah tanah yang mengikis karena hembusan angin membawa partikel pembentuk erosi seperti pasir.
Faktor Pendorong Terjadinya Erosi
Faktor pendorong terjadinya erosi dapat kita simak pada ulasan materi sebagai berikut;
-
Alami
Berikut inilah faktor pendorong terjadinya erosi secara alami, antara lain;
- Iklim
Iklim adalah faktor alami yang menjadi faktor pendorong terjadinya erosi. Iklim yang terjadi di suatu tempat bergantung pada ketinggian wilayah tersebut. Semakin tinggi wilayah dan perwilayahan maka semakin sejuk pula suhu di wilayah tersebut. Hubungan iklim dengan erosi adalah iklim yang sejuk banyak mengandung air. Air dapat membantu terjadinya erosi. Maka semakin sejuk iklim di suatu wilayah semakin besar juga kemungkinan terjadinya erosi.
- Geologi
Geologi adalah fokus dari cabang ilmu geografi yaitu lithosfer yang mengkaji mengenai batuan. Faktor pendorong alami terjadinya erosi dapat diketahui dari struktur geologinya. Batuan, jenis tanah, dan kemiringan lereng dapat menjadi faktor alami terjadinya erosi. Baca Juga; Pengertian Batuan Beku, Proses, Jenis, dan Contohnya
- Biologis
Aktivitas biologis yang dimaksud dalam faktor pendorong terjadinya erosi merupakan aktivitas dari hewan dan tumbuhan.
Hewan yang memakan tumbuhan menyebabkan berkurangnya tumbuhan. Padahal dari segi siklus erosi tumbuhan berfungsi untuk mencegah terjadinya erosi. Semakin sedikit jumlah tanaman maka erosi yang terjadi di suatu tempat makin besar kemungkinannya.
- Campur Tangan Manusia
Campur tangan manusia dapat memicu terjadinya erosi dalam struktur bumi. Prihal ini faktor penyebabnya seperti penggundulan hutan yang tidak disertai dengan reboisasi dapat menyebabkan terjadinya erosi. Hal ini dikarenakan tumbuhan atau pohon dalam manfaat hutan secara langsung dapat mencegah terjadinya erosi.
Proses Terjadinya Erosi
Erosi yang terjadi di suatu wilayah dapat dikaji melalui proses terjadinya. Yaitu;
-
Detachment
Detatcment bisa dikatakan sebagai bagian daripada peristiwa erosi yang terjadi pada tanah dan batuan. Tanah dan batuan yang mengalami erosi detatchment disebabkan karena unsur penyebab erosi seperti air, adanya angin, ombak, dan es.
-
Transportation
Transportation adalah proses terjadinya erosi karena tanah atau batuan yang hendak mengalami erosi dibawa oleh angin dan air selaku tenaga pembawa erosi menuju ke arah tujuannya. Pergerakan proses erosi transportation bermula dari tempat yang tinggi menuju ke arah tempat yang rendah.
-
Depotition
Depotition adalah bagian daripada proses terjadinya erosi yang menjadi tempat pemberhentian bagi erosi transportation. Erosi yang dibawa oleh proses transportation membangun objek erosi baru yang disebut sebagai proses erosi depotition.
Dampak Terjadinya Erosi
Akibat terjadinya erosi yang bisa kta rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain;
-
Kesetabilan Lingkungan Terganggu
Bisa dikatakan bahwa bumisebagai satu-satunya planet di sistem tata surya yang terkandung unsur kehidupan di dalamnya.
Terdapatnya unsur kehidupan tersebut dinamakan sebagai makhluk hidup. Makhluk dibedakan menjadi manusia, hewan, dan tumbuhan. Namun jikalau terjadiya erosi ini kesetabilan lingkungan alam atas hubungan tersebut menjadi terganggu.
-
Keseimbangan Lingkungan Hidup Tidak Setabil
Manusia adalah makhluk hidup paling sempurna karena Tuhan membekali manusia dengan akal untuk berpikir. Hewan dan tumbuhan juga memiliki peran yang penting dalam keseimbangan ekosistem. Tumbuhan berfungsi untuk menyuplai oksigen di permukaan bumi yang dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Nah, jikalau terjadinya rosi maka keseimbangan lingkungan atas ekosistem menjadi terganggu.
-
Fungsi Alam Menjadi Tidak Normal
Proses atas terjadinya fotosintesis adalah peristiwa dimana tumbuhan menyerap karbon dioksida dan radiasi sinar matahari dibantu dengan air yang ada di dalam tanah untuk kemudian dijadikan sebagai oksigen. Tanah merupakan tempat tumbuh kembang tanaman.
Fungsi tanah untuk tumbuhan adalah tempat untuk menyerap air. Namun apa jadinya jika tanah tempat tumbuh tanaman terkena erosi maka fungsinya sudah kembali tidak menjadi normal.
Contoh Erosi
Adapun contoh adanya kasus erosi, antara lain;
-
Indonesia
Kasus adanya erosi yang tidak bisa dikendalikan menyebabkan adanya daftar 112 wilayah di Indonesia yang berpotensi tenggelam. Salah satunya ialah DKI Jakarta sebagai Ibu Kota negara, prihal ini tentusaja disebabkan karena permukaan air yang naik sehingga akhirnya menyebabkan beberapa wilayah daratan harus hilang.
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa erosi ada perwistiwa alam yang bisa terjadi karena adanya campur tangan manusia. Adapun disisi lainnya pembagian erosi ini ada erosi air. Erosi air dapat dibedakan lagi menjadi erosi percik, erosi lembar, erosi alur, dan erosi parit. Kemudian ada erosi angin, erosi es, erosi ombak, dan korosi.
Namun yang pasti, untuk proses terjadinya erosi erosi dapat dibedakan menjadi 3. Klasifikasi proses terjadinya erosi adalah detachment, transportation, dan depotition.
Nah, itulah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan pengertian erosi menurut para ahli, jenis, faktor pendorong, proses, dampak, dan contoh kasusnya. Semoga terselesaikannya artikel ini dapat bermanfaat bagi segenap pembaca, khususnya pelajar Indonesia.