Indonesia adalah negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Secara astronomis Indonesia terletak pada 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141°BT. Dampak dari letak astronomis dan letak geografis negara Indonesia tersebutlah menjadikan Indonesia senantiasanya mengalami iklim tropis dengan 2 musim utama yaitu musim cuaca kemarau yang terjadi pada bulan April sampai dengan bulan September. Dan musim cuaca penghujan yang terjadi pada bulan Oktober sampai dengan bulan Maret.
Oleh karena itulah pada artikel kali ini kita akan lebih dalam mengulas pengertian hujan, klasifikasi, macam, dan manfaatnya. Namun sebagimana yang perlu diketahui bahwa pada saat musim penghujan sering terjadi hujan sepanjang hari. Intensitas hujan kadang deras, kadang gerimis, kadang deras disertai angin kencang dan badai. Angin kencang dan badai dapat merusak bentuk pemandangan alam yang ada.
Hujan
Diakui ataupun tidak, proses terjadinya hujan berawal dari air yang terkandung di dalam awan semakin hari jumlahnya semakin banyak. Banyaknya jumlah massa air disebabkan karena penguapan air di permukaan bumi yang terkena radiasi panas sinar matahari.
Apabila penguapan di daerah X terjadi dalam jumlah yang besar karena curah udara yang cukup panas, maka daerah yang didatangi hembusan angin dari daerah menuju daerah Y akan terjadi peristiwa hujan deras. Titik-titik air yang jatuh di permukaan bumi semua dinamakan sebagai hujan. Secara penjelasan ilmiah, titik-titik air tersebut dinamakan sebagai presipitasi.
Sedangkan penguapan air di permukaan bumi menuju ke awan secara ilmiah dinamakan sebagai evaporasi. Awan yang mengumpulkan jumlah evaporasi yang banyak tidak akan dapat menampung jumlah tersebut dan akan terjadi presipitasi air hujan.
Pengertian Hujan
Hujan adalah contoh gejala alam yang terjadi pada saat awan mengeluarkan titik-titik air jatuh ke planet bumi dalam rentang waktu tertentu yang biasanya disertai dengan angin dan petir. Air yang terkandung di dalam awan tersebut akan jatuh mengguyur ke permukaan bumi pada saat terkumpul menjadi banyak hingga awan itu sendiri tidak dapat menampung jumlah massa air yang terkumpul sehingga hujan pun dapat terjadi.
Pada saat fenomena air yang turun dari lapisan atmosfer bumi menuju ke permukaan bumi tersebut terjadi dalam rentang waktu yang sangat lama, maka dapat terjadi bencana alam pada permukaan bumi yang mengalami aliran air tidak sempurna.
Peristiwa bencana alam tersebut disebut dengan banjir. Hujan juga dapat menyebabkan bencana tanah longsor pada lereng perbukitan yang tidak tersedianya pepohonan dalam jumlah cukup sehingga dapat menyebabkan penurunan lapisan tanah.
Pengertian Hujan Menurut Para Ahli
Adapun definisi hujan menurut para ahli, antara lain;
- Lakitan, Hujan adalah bagian daripada unsur lingkungan fisik yang paling beragam dari waktu terjadinya maupun tempat lokasinya. Sehingga realitas ini pada kenyataannya menjadi faktor penentu serta faktor pembatas bagi kegiatan pertanian yang akan dilakukan.
- Alam (2011), Pengertian hujan adalah peristiwa turunnya butir air dari langit ke permukaan bumi sebagai akibat telah terjadinya kondensasi yang prosesnya memungkin akibat adanya pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara.
- BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), Definisi hujan adalah bentuk presipitasi maupun endapan dari cairan atau zat padat yang berasal dari kondensasi yang jatuh dari awan menuju ke dalam permukaan bumi.
Proses Terjadinya Hujan
Untuk proses terjadinya hujan. Antara lain;
-
Air Terkena Panas
Air yang terdapat di permukaan bumi baik itu air tanah, air genangan, air rawa-rawa, air danau, air sungai, air tambak, hingga air laut yang terkena panas dari efek sinar radiasi matahari akan terjadi proses penguapan atau proses evaporasi. Dari proses evaporasi tersebut jumlah massa air yang menguap menjadi awan.
Awan berisi jumlah air yang berasal dari proses evaporasi. Awan akan mengeluarkan presipitasi air pada saat jumlah massa air menjadi banyak. Peristiwa tersebut disebut sebagai fenomena terjadinya hujan.
-
Pengupan
Peristiwa penguapan air di permukaan struktur bumi yang berputar pada siklusnya hingga terjadinya hujan disebut dengan siklus air atau dalam istilah ilmiah dinamakan sebagai siklus hidrologi. Penamaan siklus air sebagai siklus hidrologi dipilih karena hidrologi merupakan cabang ilmu geografi yang mengkaji lebih dalam mengenai ilmu tentang air yang ada di permukaan bumi.
Matahari berfungsi untuk menyinari permukaan bumi. Fungi dari sinar matahari tersebut adalah memberikan suhu di bumi agar tidak terlalu dingin. Sinar matahari pada dasarnya memiliki temperatur yang sangat panas. Ketika matahari menyinari bumi suhunya menjadi tidak terlalu panas merupakan tugas dari lapisan ozon. Lapisan ozon yang semakin lama semakin bocor merupakan peristiwa global warming.
Sinar matahari yang menyinari bumi selain tugasnya sebagai memberi cahaya di permukaan bumi dan sebagai pemberi suhu di permukaan bumi juga mempunyai tugas sebagai penguap air. Uap evaporasi air yang terkena imbas dari sinar matahari tersebut paling dominan adalah air laut dari samudera yang luas.
-
Peristiwa evaporasi
Pada saat air di permukaan bumi mengalami peristiwa evaporasi maka akan terkumpul di atmosfer bumi. Penguapan tersebut akan menjadi satu yang disebut dengan awan. Uap air yang terkumpul di awan menjadi bentuk kristal dengan wujud butir-butir air. Pengkristalan butir-butir air tersebut dinamakan sebagai peristiwa kondensasi.
Titik embun uap air yang memiliki tekanan suhu lebih rendah dari pada tekanan suhu di sekitar uap air mendukung proses terjadinya kondensasi. Hal ini didasarkan dengan pengkristalan titik air membutuhkan suhu yang relatif rendah.
Jika titik embun uap air mengalami tekanan suhu yang lebih tinggi dari pada suhu di sekitar uap air maka proses kondensasi akan gagal. Hal ini mengakibatkan air yang telah mengalami proses evaporasi tidak akan terkumpul menjadi awan. Namun bergerak terbawa angin dan terkondensasi di daerah tempat hembusan angin berada.
Jenis Hujan
Perbedaan klasifikasi jenis hujan dapat kita simak pada ulasan materi sebagai berikut;
-
Berdasarkan Butir Air Hujan
Berdasarkan pada butir air yang terun, hujan terbagi atas beragam macam. Anatara lain;
- Hujan Gerimis
Hujan dapat dilihat perbedaannya dari intensitas hujan yang sedang terjadi. Intensitas air hujan tersebut dikelompokkan menurut jumlah butir hujan yang turun di permukaan bumi. diameter hujan yang butirannya kurang dari 0,5 mm dinamakan sebagai hujan gerimis. Hujan gerimis tidak dapat menimbulkan kerugian.
- Hujan Salju
Hujan salju adalah presipitasi air hujan yang terjadi karena titik air huja yang akan turun ke permukaan bumi mengalami titik beku atau di bawahnya. Kristal es pada saat proses kondensasi tidak dapat mencair pada saat akan menuju proses presipitasi. Jika hal ini terjadi maka titik air hujan yang akan jatuh ke permukaan bumi menjadi hujan salju.
- Hujan Es Batu
Hujan es batu sering terjadi di wilayah yang memiliki iklim tropis seperti Indonesia. Daerah yang mengalami iklim tropis adalah wilayah yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Hujan es batu terjadi pada saat kondensasi kristal es di atmosfer beku yang telah melewati titik beku menuju ke permukaan bumi yang udaranya panas.
- Hujan Deras
Hujan deras adalah hujan yang terjadi dengan jumlah titik-titik air dengan jumlah banyak. Presipitasi air hujan digolongkan sebagai hujan deras pada saat jumlah butirannya sekitar 7 mm. Hujan deras biasanya disertai dengan angin kencang dan petir.
Hujan dapat menibulkan berbagai bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Hujan deras biasannya terjadi dalam rentang waktu yang tidak lama.
-
Berdasarkan Proses Terjadinya Hujan
Sedangkan dilihat dari proses terjadinya, hujan dibagi atas;
- Hujan Zenithal
Hujan zenithal adalah presipitasi air hujan yang jatuh ke permukaan bumi dikarenakan evaporasi air yang menguap ke atmosfer bumi menjadi awan jumlahnya sangat banyak sekali. Hujan zenithal ciri-cirinya adalah memiliki butir air yang besar dan kasar, titik-titik air tersebar jarang-jarang, dan turunnya hujan zenithal tanpa disertai dengan awan mendung.
- Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi pada saat cuaca tidak sedang mendung dan masih terdapat matahari. Hujan frontal dapat terjadi karena bertemunya udara panas dan udara dingin. Hujan frontal bisanya terjadi dalam rentang waktu yang sebentar.
- Hujan Orografis
Hujan orografis merupakan hujan yang terjadi di daerah pegunungan. Hujan orografis terjadi karena kabut membawa uap air yang cukup banyak. Apabila kabut itu tidak dapat menahan jumlah air yang banyak maka akan terjadi peristiwa presipitasi air hujan. Karakteristik hujan orografis adalah disertai dengan kabut yang lewat di sekitar lokasi terjadinya hujan.
Dari pembahasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa hujan adalah salah satu bentuk dari siklus hidrosfer yang sejatinya dapat dibedakan melalui klasifikasi jenisnya. Namun yang pasti, untuk penjelasan diatas lebih pada bentuk hujan dibedakan berdasarkan ukuran butir hujan dan proses terjadinya hujan.
Nah, penjelasan diatas merupakan sedikit ulasan materi mengenai pengertian hujan para ahli, proses terjadinya, dan juga jenisnya. Semoga melalui sejumlah artikel ini dapat bermanfaat bagi para pelajar Indonesia. Terima kasih!