Geografi adalah studi tentang tempat dan hubungan antara manusia dan lingkungannya. Para ahli geografi mengeksplorasi sifat-sifat fisik permukaan Bumi dan masyarakat manusia yang tersebar di atasnya. Mereka juga meneliti bagaimana budaya manusia berinteraksi dengan lingkungan alam, dan cara lokasi dan tempat dapat berdampak pada manusia.
Geografi berupaya memahami di mana barang-barang itu ditemukan, mengapa ada di sana, dan bagaimana mereka berkembang dan berubah seiring waktu. Sebagaimana bidang studi lainnya, geografi juga memiliki objek material dan formal dengan masing-masing contohnya.
Objek material mengacu pada apa yang dikaji dalam geografi yaitu mencakup seluruh fenomena geosfer dan objek formal yang mengacu pada sudut pandang geografi dalam mengkaji fenomena geosfer tersebut yang nantinya dapat dikaji secara tepat dan juga terperinci.
Objek Studi Geografi
Secara etimologis, istilah Geografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu dari kata geo (bumi) dan graphein (deskripsi). Dari konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa geografi mempelajari keterkaitan antara manusia dan lingkungan dan apa konsekuensi dari interaksi itu. Objek studi geografi adalah untuk memahami arti lingkungan dan hubungan manusia dengan lingkungan fisiknya, objek studi geografi meliputi fenomena geosfer dan sosial budaya.
Fitur geografis yang dikaji dalam bidang studi ini termasuk iklim, air, tanah, bentuk bantuan dan formasi tanaman, dikombinasikan dengan studi tentang unsur-unsur seperti keanekaragaman budaya, entitas populasi, jaringan komunikasi dan perubahan yang dihasilkan oleh manusia dalam lingkungan fisiknya (Aguilera, 2009).
Untuk mengembangkan objek kajiannya, geografi menggunakan ilmu dan disiplin lain, sehingga ditegaskan bahwa geografi bukanlah ilmu yang terisolasi. Sebaliknya, itu terkait dengan ilmu-ilmu seperti geologi, sejarah, astronomi, studi alam, ekonomi politik, dan lainnya.
Contoh Objek Studi Geografi
Sebagaimana bidang ilmu lainnya, objek kajian geografi juga bisa dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal geografi. Berikut penjelasannya dan contohnya yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Objek studi geografi meliputi, ;
-
Objek Material
Objek material geografi ialah fenomena geosfer atau fenomena yang terjadi di permukaan Bumi, yang mencakup litosfer (lbantuan), atmosfer (udara), hidrosfer (air), biosfer (makhluk hidup), dan antroposfer (manusia), objek material geografi adalah ruang lingkup geografi yang meliputi fenomena geosfer.
Objek material geografi meliputi seluruh fenomena geosfer yaitu litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Berikut ini contoh masing-masing kajian fenomena geosfer beserta penjelasannya, diantaranya sebagai berikut:
-
Kajian Litosfer
Contoh objek studi geografi yang berkaitan dengan fenomena litosfer misalnya jenis-jenis batuan di muka bumi yang secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
- Batuan beku, yaitu batuan yang terbentuk ketika batuan cair (magma atau lava) mendingin dan membeku.
- Batuan sedimen, yaitu batuan yang berasal ketika partikel mengendap dari air atau udara, atau oleh pengendapan mineral dari air.
- Batuan metamorf, yaitu batuan yang terjadi ketika batuan yang ada diubah oleh panas, tekanan, atau cairan reaktif, seperti air panas dan sarat mineral. Sebagian besar batuan terbuat dari mineral yang mengandung silikon dan oksigen, unsur paling melimpah di kerak bumi.
-
Kajian Atmosfer
Contoh objek studi geografi yang berkaitan dengan fenomena atmosfer misalnya terjadinya cuaca dan iklim.
-
Cuaca
Cuaca ialah gabungan dari beragam peristiwa yang terjadi setiap hari di atmosfer. Meskipun hanya terdapat satu atmosfer di Bumi, tapi cuaca yang terjadi di seluruh dunia tidaklah sama. Cuaca akan berbeda-beda di berbagai belahan dunia sreta akan mengalami perubahan dalam hitungan menit, jam, hari, dan minggu.
-
Iklim
Apabila cuaca mengacu pada perubahan jangka pendek di atmosfer, iklim menggambarkan seperti apa cuaca dalam periode waktu yang lama di area tertentu. Daerah yang berbeda dapat memiliki iklim yang berbeda sehingga cuaca yang ada pada derah tersebut juga akan berbeda.
Untuk menggambarkan arti iklim suatu tempat, kita dapat mengatakan seperti apa suhu selama musim yang berbeda, seberapa berangin biasanya, atau seberapa banyak hujan atau salju biasanya turun. iklim juga dapat berkiatan dengan sumber daya alam apa yang terkandung dalam daerah tersebut.
Saat para ilmuwan berbicara tentang iklim, mereka seringkali melihat rata-rata curah hujan, temperatur (suhu), kelembaban, cahaya matahari, angin, dan ukuran cuaca lainnya yang terjadi dalam jangka waktu lama di tempat tertentu. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin melihat rata-rata ini lebih dari 30 tahun. Dan, kita merujuk pada rata-rata tiga dekade pengamatan cuaca sebagai Iklim Normal.
-
Kajian Hidrosfer
Contoh objek studi geografi yang berkaitan dengan fenomena hidrosfer misalnya terjadinya siklus hidrologi (juga disebut siklus air) adalah gerakan terus menerus air di udara, di permukaan bumi dan di bawah Bumi sehingga pada penamapakan yang berkaitan dengan adanay hidrosfer.
Siklus ini adalah pertukaran energi yang mempengaruhi iklim. Ketika air mengembun, itu melepaskan energi dan menghangatkan lingkungan. Ketika air menguap, itu membutuhkan energi dari lingkungan sekitarnya, dan menurunkan suhu.
-
Kajian Biosfer
Contoh objek studi geografi yang berkaitan dengan fenomena biosfer misalnya persebaran fauna di Indonesia yang dapat dibagi menjadi 3 wilayah persebaran yaitu:
-
Fauna Asiatis
Persebarannya yaitu di wilayah Indonesia bagian barat yang meliputi meliputi Sumatra, Kalimantan, Bali dan pulau Jawa. Contoh fauna asiatis diantaranya yaitu macan tutul, badak jawa, gajah, banteng, lutung, Bruang madu, dan lain-lain.
-
Fauna Peralihan
Persebarannya yaitu di wilayah Indonesia bagian tengah yang meliputi Maluku, Timor, Sulawesi, Sumbawa, Sumba dan Lombok. Fauna yang ada di wilayah ini merupakan fauna endemik, misalnya komodo, anoa, babi rusa, burung maleo.
-
Fauna Australis
Persebarannya yaitu di wilayah Indonesia bagian timur yang meliputi Papua dan pulau-pulau kecil yang ada disekitarnya. Contoh fauna australis diantaranya yaitu burung cendrawasih, burung kasuari, kanguru, walabi, buaya irian, dan lain-lain.
-
Kajian Antroposfer
Contoh objek studi geografi yang berkaitan dengan fenomena antroposfer misalnya migrasi penduduk, yaitu perpindahan penduduk perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain yang melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional) dengan tujuan menetap untuk sementara waktu maupun secara permanen atau tetap.
Orang dapat bermigrasi sebagai individu, dalam unit keluarga atau dalam kelompok besar. Di masa kontemporer, tata kelola migrasi telah dikaitkan erat dengan kedaulatan negara. Negara mempertahankan kekuatan untuk memutuskan masuk dan tetapnya orang non-nasional karena migrasi secara langsung mempengaruhi beberapa elemen penentu suatu Negara.
-
Objek Formal
Objek formal geografi ialah cara pandang bidang studi geografi dalam mengkaji objek materialnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Sudut pandang ini bisa disebut juga sebagai pendekatan geografi yang terdiri atas tiga pendekatan yaitu pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah.
Objek formal geografi yang mengacu pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan oleh bidang studi geogarfi dalam mengkaji fenomena geosfer di permukaan bumi yang sering terjadi dalam beberapa waktu bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu:
-
Pendekatan spasial (Keruangan)
Pendekatan spasial atau keruangan ialah pendekatan yang khas dalam geografi sebab gepgrafi merupakan studi tentang keragaman ruang yang ada di muka bumi. Pada Prinsip pendekatan spasila lebih mengedeankan pada fenomena-fenomena yang terjadi pada gejala-gejala tertentu.
Dalam pendekatan ini geografer mengkaji tentang kesemaan atau perbedaan suatu fenomena geosfer ditinjau dari aspek keruangannya. Aspek-aspek ruang dan spasial geografi mencakup faktor lokasi, kondisi alam dan kondisi sosial budaya masyarakat. Selain itu, geografer juga harus memperhatikan distribusi atau persebaran, interelasi dan interaksinya.
Contoh pendekatan keruangan misalnya sebidang tanah yang memiliki harga mahal karena kondisinya subur dan terletak di tempat yang strategis. Geografer menilai nilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian dan nilai ruangnya yaitu letak yang strategis.
-
Pendekatan Ekologi (Lingkungan)
Pendekatan ekologi merupakan pendekatan geografi yang berupaya untuk untuk mengkaji fenomena geosfer dengan memperhatikan interaksi antara organisme dengan lingkungannya. Aspek yang diteliti dalam pendekatan lingkungan diantaranya yaitu interaksi yang terjadi antara komponen fisikal (alamiah) dan nonfisik (sosial).
Selain itu, pendekatan ekologi juga berfokus pada perilaku organisme dan perubahan fenomena lingkungan yang terjadi secara mandiri tanpa keterkaitan. Contoh pendekatan ekologi misalnya terjadinya fenomena banjir di suatu daerah.
Terjadinya banjir tersebut dapat diidentifikasi melalui beberapa tahapan dalam pendekatan ekologi yang hasilnya dianalisa untuk menemukan solusi atas bencana banjir tersebut. Identifikasi yang dilakukan mencakup identifikasi terhadap kondisi fisik, untuk mengetahui kondisi fisik lingkungan yang menjadi penyebab terjadinya fenomena banjir, misalnya seperti topografi, jenis tanah, curah hujan, dan kondisi bangunan di daerah banjir tersebut.
Selanjutnya yaitu melakukan identifikasi sikap dan perilaku masyarakat untuk mengtehaui sikap dan perilaku mereka dalam mengelola kondisi fisik (alam) di lokasi tersebut, misalnya terjadinya alih fungsi lahan pertanian, deforestasi, kebiasaan membuang sampah di sungai atau saluran air dan pola pemukiman yang dibangun di daerah tersebut.
Hal terakhir dilakukan yaitu menganalisa interaksi ekologi terkait hubungan antara identifikasi fisik dan sikap yang dianalisa untuk menemukan alternatif pemecahan masalah sehingga pada pendekatan ekologi yang berkaitan dengan air dapat diatasi.
-
Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah)
Pendekatan regional atau analisis kompleks wilayah merupakan pendekatan dalam geografi yang dilakukan dengan membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan secara komprehensif. Secara umum, bisa dikatakan bahwa pendekatan ini adalah gabungan antara pendekatan spasial dan ekologi.
Analisis pada pendekatan ini menekankan adanya diferensiasi areal atau perbedaan karakteristik pada masing-masing wilayah di muka bumi. Hal tersebut kemudian mendorong terjadinya interaksi antara suatu wilayah dengan wilayah lain.
Contoh pendekatan regional misalnya dalam membangun rumah atau bangunan harus memperhatikan karakteristik wilayahnya. Misalnya membangun rumah di daerah rawan banjir atau dekat pantai maka membutuhkan fondasi akan lebih ditinggikan untuk mengantisipasi terjadinya banjir atau pasang air laut.
Nah, demikianlah tadi artikel yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca berkenaan dengan ragam contoh objek studi geografi material dan formal yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi edukasi bagi pembaca yang memerlukannya.