7 Contoh Geografi Fisik dalam Kehidupan Sehari-Hari

Diposting pada

Kajian Geografi Fisik

Geografi adalah sumber segala ilmu pengetahuan setelah ilmu agama. Segala aspek kehidupan dipelajari dalam keilmuan geografi. Cabang ilmu geografi terbagi atas geografi sosial, politik, fisik dan lain sebagainya. Pembelajaran geografi dalam taraf pengetahuan umum lebih membahas soal geografi fisik. Geografi sosial banyak dikaji dalam kurikulum pendidikan SMA jurusan ilmu pengetahuan sosial.

Untuk geografi politik hanya diajarkan dalam tingkat universitas. Geografi fisik mencakup pengetahuan umum karena di dalamnya mempelajari seisi bumi mulai atmosfer hingga inti bumi bahkan luar angkasa. Materi geografi fisik dibagi atas contoh yaitu antroposfer, hidrosfer, lithosfer, biosfer, pedosfer, dan atmosfer. Untuk lebih jelasnya mengenai materi geografi fisik dapat disimak pada ulasan materi sebagai berikut.

Geografi Fisik

Geografi fisik adalah disiplin ilmu geografi yang membahas mengenai pola lingkungan alam beserta seluk beluk komponen di dalamnya. Perwakilan dari geografi fisik ditinjau dari bentang alam suatu dataran sehingga dapat dipetakan menggunakan pendekatan keruangan. Dalam hal ini, penyelidikan fenomena alam secara spasial menjadi ciri khas geografi fisik yang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan umum.

Dapat dikatakan bahwa geografi fisik merupakan aglomerasi dari segala pokok bahasan yang membicarakan tentang ilmu kebumian. Makna dari aglomerasi adalah pengumpulan beberapa elemen menjadi satu kesatuan umum sehingga terhubung secara menyeluruh.

Istilah lain mengatakan bahwa geografi fisik berkorelasi dengan ilmu pengetahuan alam. Dilihat dari partikelnya, geografi fisik dapat dibedakan menjadi seperti berikut;

Contoh Geografi Fisik

Geografi fisik seperti yang telah dijelaskan diatas merupakan suatu gabungan elemen yang mengelompok dalam satu pokok bahasan. Dengan hal ini maka dalam cabang ilmu geografi fisik antara satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan supaya mendapatkan gambaran secara ringkas. Menggunakan keilmuan geografi untuk mengkaji fenomena di permukaan bumi bukan sebuah hal yang sulit. Berikut contoh-contoh pokok pembahasan geografi fisik.

  1. Antroposfer

Pengertian antroposfer adalah cabang ilmu geografi dalam geografi fisik yang membahas mengenai dinamika penduduk dari mulai kelahiran, kematian, dan migrasi. Kajian antroposfer tidak terlepas dari ilmu demografi. Fungsi dari antroposfer digunakan untuk menghitung jumlah penduduk dari suatu wilayah memakai teknik sensus penduduk. Dalam penggunaannya, sensus penduduk terbagi menjadi 2 yaitu sensus de jure dan sensus de facto.

Sensus de facto merupakan suatu metode sensus yang dipakai berdasarkan data kependudukan administrasi suatu wilayah. Sebagai contoh Pak Darman merupakan warga kota Semarang yang tercatat dalam Dispendukcapil. Pada saat melakukan sensus, Pak Darman berada di daerah Surabaya untuk melaksanakan pekerjaan. Petugas sensus wilayah Surabaya tidak mendata Pak Darman karena tidak tercatat sebagai warga kota Surabaya.

Sensus de jure merupakan suatu metode sensus penduduk yang dipakai berdasarkan kondisi lapangan sesuai posisi individu tersebut berada. Dalam kasus diatas, Pak Darman bisa dicatat oleh petugas sensus apabila menggunakan metode sensus de jure.

Dalam ilmu antroposfer mengenal istilah klasifikasi penduduk. Klasifikasi tersebut dibedakan atas dasar aspek biologis, sosial, ekonomis, dan geografis. Aspek biologis digunakan dalam mencacah penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Dari data tersebut dapat diketahui usia produktif kerja dan usia tidak produktif kerja. Kemudian terdapat aspek sosial yang menggolongkan warga berdasarkan status perkawinan dan tingkat pendidikan.

Aspek sosial berfungsi menunjukkan data tingkat tanggungan keluarga penduduk dalam satu rumah. Nantinya akan bisa dihubungkan antara tingkat pendidikan dengan kondisi sosial ekonomi penduduk. Berdasarkan aspek ekonomis, penduduk dibedakan atas dasar jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan. Hal ini digunakan untuk mengklasifikasikan penduduk yang layak mendapatkan bantuan materi atau tidak.

Lalu terdapat aspek geografis yang membedakan penduduk dari lokasi tempat tinggal. Secara umum penggolongan penduduk berdasarkan tempat tinggal dibagi atas dataran tinggi dan dataran rendah. Sebagai mana warga dataran tinggi membutuhkan ikan dan warga dataran rendah membutuhkan sayur.

  1. Hidrosfer

Definisi hidrosfer adalah lapisan ilmu geografi yang membahas mengenai permukaan air yang terdapat di permukaan bumi seperti sungai, danau, rawa, payau, dan lain sebagainya. Hidrosfer digunakan untuk mengkaji segalam macam yang berhubungan dengan air seperti proses terjadinya hujan. Siklus hidrosfer terdiri atas penguapan, pendinginan massa udara, presipitasi, pengaliran, dan infiltrasi.

Air yang terdapat di permukaan bumi mendapatkan panas matahari sehingga menguap menuju ke udara, peristiwa ini dinamakan sebagai evaporasi. Uap hasil evaporasi tersebut mengalami pendinginan massa udara sehingga membentuk awan, fenomena ini dinamakan sebagai kondensasi. Awan yang menampung air dalam jumlah banyak terpaksa mengeluarkan bintik air hujan, peristiwa ini dinamakan presipitasi.

Proses terjadinya air hujan yang jatuh ke bumi mengalir dari tempat tinggi ke rendah sesuai dengan kodrat air, peristiwa ini dinamakan sebagai flow. Air yang mengalir akan meresap ke dalam tanah menjadi air tanah yang disebut proses infiltrasi.

  1. Lithosfer

Arti lithosfer diambil dari bahasa Yunani, lithos memiliki arti batuan dan sphere yang berarti lapisan. Definisi dari lithosfer mengandung arti lapisan batuan yang terdapat di permukaan bumi. Komponen penyusun lithosfer umumnya terdiri atas lempeng tektonik yang berada pada dasar samudera dan dasar kulit bumi. Lempeng tersebut terpecah belah dan terbagi atas 3 batuan umum yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf.

Pembentukan batuan umumnya terbentuk atas dasar penghancuran, kimiawi, dan organik. Penghancuran yang dialami oleh batuan dapat disebabkan karena gesekan dari pergerakan yang terjadi di dalam arti teori lempeng tektonik.

Untuk proses kimiawinya, dalam kandungan lempeng terdapat berbagai macam zat mineral yang diangkut oleh pengendapan. Kandungan organik dalam lempeng didapatkan dari fosil-fosil yang tertimbun ribuan tahun.

  1. Biosfer

Pengertian biosfer adalah cabang ilmu geografi yang membahas tentang berbagai macam unsur kehidupan yang terdapat di permukaan bumi. Biosfer tersendiri mengajarkan tentang cara melestarikan makhluk hidup dan lingkungan agar senantiasa asri hingga dalam kurun waktu ribuan tahun.

  1. Pedosfer

Pedosfer adalah cabang ilmu geografi yang membahas tentang tanah. Faktor pembentuk tanah seperti iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu menjadi tolak ukur kualitas suatu lapisan tanah. Tanah yang subur menghasilkan kualitas udara yang bagus karena proses fotosintesis tanaman terjaga dengan baik.

Jenis-jenis tanah ini sendiri secara umum bisa terbagi atas litosol, alluvial, regosol, andosol, latosol, grumosol, podsol, dan andosol.

  1. Atmosfer

Definisi atmosfer adalah cabang ilmu geografi yang membahas tentang lapisan udara. Atmosfer terbagi atas troposfer, stratosfer, mesosfer, thermosfer, dan eksosfer. Kelima lapisan atmosfer tersebut mempunyai fungsinya sendiri-sendiri. Dalam kajian atmosfer perlu diketahui bahwa fungsi dari atmosfer itu sendiri memiliki manfaat yang menunjang segala macam unsur kehidupan di permukaan bumi.

  1. Pegunungan

Pegunungan bisa dikatakan sebagai bagian dari adanya kajian dalam geografi fisik. Dimana bentuk pegunungan yang paling lazim ditemukan ialah pegunungan rocky sebagai rrangkaian pegunungan yang membentang sepanjang barat Amerika Utara, melalui beberapa negara bagian AS dan provinsi Kanada.

Pegunungan ini memiliki ciri khas puncak-puncak tajam dan lembah-lembah dalam yang terbentuk akibat proses geologi yang kompleks, termasuk pengangkatan oleh tekanan tektonik dan erosi yang terjadi selama jutaan tahun. Pegunungan Rocky memiliki pengaruh besar terhadap iklim, hidrologi, dan kehidupan di wilayah sekitarnya.

Dalam geografi fisik, Pegunungan Rocky adalah contoh dari fitur geografis yang terbentuk melalui proses alamiah yang melibatkan berbagai faktor geologis dan geomorfologis. Pegunungan ini juga memiliki dampak penting terhadap lingkungan dan ekosistem di sekitarnya, termasuk dalam hal distribusi flora dan fauna serta pola drainase air.

Nah, penjelasan diatas merupakan materi yang membahas tentang beragam contoh-contoh geografi fisik dalam kehidupan manusia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam tujuan menambah ilmu pengetahuan. Sekian dan terima kasih!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *